pentingnya public relation

Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001). 

Sebenarnya bukan apa pentingnya PR namun lebih kepada kapan pentingnya PR itu digunakan. Karena seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kian pesat, seorang PR yang baik tentu dituntut untuk mampu mengikuti, terlebih menguasai teknologiyang ada.Agar mampu berbicara mengenai situasi dan kondisi terakhir organisasi,praktisi PR harus mau mendengarkan dan menggali informasi terkait isu yangtengah dihadapi agar kemampuannya memanajemen selalu berlandaskan pada keadaanyang sebenarnya (faktual) tanpa perlu dibuat-buat ataupun direka-reka.Bagaimanapun, PR harus menyadari fungsinya sebagai pembentuk dan pemeliharahubungan saling menguntungkan antara organisasi dengan publik, yang menjadisandaran keberhasilan atau kegagalannya. Ibarat sebuah jembatan, PR berfungsi menyeberangkan informasi dari organisasi kepada publiknya, begitu pulasebaliknya. Publik yang dimaksud di sini adalah semua pihak yang memilikikepentingan terhadap organisasi, baik yang berasal dari dalam (publik internal)maupun dari luar (publik eksternal). Dan menjadi jembatan tentu bukan hal yang mudah karena ada kalanya arus informasi macet. Di sinilah PR berfungsi menjagaarus informasi yang bergerak agar senantiasa lancar, yakni dengan jalan komunikasi. Dari definisi dan fungsi PR tersebut, dapat kita bayangkan apabila sebuah organisasi tidak memiliki PR. Betapa pentingnya keberadaan divisi yang berfungsi melaksanakanprogram secara terencana dan berkelanjutan, menangani hubungan yang terjalinantara organisasi dengan publik, mengawasi serta menganalisis dampak kebijakanorganisasi terhadap publik, mengelola komunikasi dua arah dan memeliharanya sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan perubahan khusus dalam kesadaran, pendapat,sikap, perilaku, dan tindakan yang terjadi, baik di dalam maupun luarorganisasi, yang kesemuanya merupakan unsur kegiatan PR. Dengan adanyaaktivitas PR seperti publisitas, iklan, pressagency, public affair, manajemen isu, negosiasi, dan menjalin hubungan dengan investor, keberadaan PR jelas sangat penting bagi suatu organisasi.Singkatnya,setelah mengetahui dan menyadari betapa krusialnya keberadaan praktisi PR dalam suatu organisasi, jelas sudah bahwa pertanyaan ‘Kapan organisasi memerlukan PR?’ hanya bisa dijawab dengan kalimat ‘sejak organisasi tersebut berdiri’.